Thursday, November 24, 2016

Renungan Bagi Orang Tua dan Anak Rantau

Kebanyakan anak remaja itu merantau ke kota lain dan berpisah dengan orang tua, ada yang demi melanjutkan pendidikan di tempat yang katanya lebih bergengsi dan ada pula yang demi bekerja di tempat yang katanya gaji lebih tinggi / peluang penghasilan yang lebih besar.

Hal itulah yang membuat orang tua berpisah dari anaknya.
Kebanyakan anak rantau pun menjadi ada kesibukan sendiri yang membuat anak rantau jarang mengunjungi orang tua, BAHKAN mungkin jarang meluangkan waktu untuk berkomunikasi sekalipun.

Suatu ketika, ada acara yang mempertemukan orang tua yang kebetulan banyak yang anaknya merantdu.
Saling cerita pengalaman pun terjadi.

Muncul pertanyaan seputar anak, seperti :
Apa kabar dan pekerjaan anak kalian?

Kebanyakan orang tua pun beradu membanggakan anaknya yang merantau :
Anakku pebisnis handal yang hebat karena tiap kali dihubungi, selalu ada saja meeting dengan klien.
Anakku kerja di luar negri dengan gaji sangat besar, jarang pulang karena jauh.
Dan lain-lain.

Ada 1 orang tua yang hanya diam dan akhirnya ditanya :
Mengapa diam, bagaimana dengan anakmu?
Anakku baik, awalnya bekerja di dekat rumah sampai akhirnya punya usaha sendiri.
Walau mungkin penghasilan tidak sebesar anak kalian, tapi kami bersyukur karena bisa dibilang sudah lebih dari cukup.
Yang terpenting adalah kami tetap bisa berkumpul bersama.
Itulah kebahagiaan yang membuat rezeki kami baik.

Suasana pun menjadi hening dan membuat para orang tua yang lain menjadi terharu mengingat anak mereka pada merantau.

Salam SIP - SUKSES ITU PASTI
Darman - Inspirator Motivator

Tuesday, November 22, 2016

Ketika Anak Rantau Merasa Lapar, Teringatlah Masakan Orang Tua

Kebanyakan anak itu dibesarkan oleh orang tua.
Di dalam kebersamaan dari kecil hingga tumbuh dewasa pasti terdapat beberapa kebiasaan-kebiasaan, seperti diingatkan untuk makan, mandi, belajar, bangun, tidur, dan lain-lain.

Ketika ditegur untuk makan, terkadang anak sering menunda dengan alasan belum lapar, bahkan terkadang mengabaikan hingga akhirnya membuat orang tua marah.

Ketika anak sudah remaja, kebanyakan yang melanjutkan pendidikan atau bekerja merantau di kota lain.
Nah saat itulah hal-hal baru terjadi.
Kebiasaan-kebiasaan seperti keseharian ketika bersama orang tua pun mulai berkurang.

Anak yang sudah remaja itu pun belajar untuk lebih mandiri.
Harus belajar ingat makan, mandi, belajar, bangun, tidur, dan lain-lain tanpa ada pengingat dari orang tua seperti dulu.

Hari demi hari pun berlalu dengan kemungkinan kebanyakan anak yang merasa lebih bebas.
TAPI PERCAYALAH, akan tiba saatnya anak merindukan orang tua dan ingin kembali pulang dari tempat rantauan untuk berkumpul dengan orang tua lagi, apalagi ketika anak merasa lapar dan bahkan sedang sakit, ditambah lagi dengan tidak ada orang yang memperhatikannya.

Makanya, hormati dan hargai orang tua kita.
Ketika diingatkan dan ditegur, itulah bentuk cinta dan kasih sayang mereka.
Itulah bentuk perhatian mereka agar kita menjadi anak yang LEBIH BAIK dan MAKIN BAIK.

Jadi jika diajak makan, langsung hampiri.
Andaipun masih belum lapar, makanlah secukupnya.
Mudah-mudahan dengan begitu, hidup kita akan menjadi lebih bahagia dan BAHKAN TANPA PENYESALAN di masa depan.

Bagi yang sedang merantau, mudah-mudahan SEGERA mendapatkan jalan untuk kembali berkumpul bersama keluarga.
Kebahagiaan berkumpul bersama keluarga mudah-mudahan akan berdampak pada rezeki yang LEBIH BAIK dan MAKIN BAIK.
Amin.

Salam SIP - SUKSES ITU PASTI
Darman - Inspirator Motivator

Monday, November 14, 2016